Diskusi Publik
"
“Kebijakan di Sekitar
Sektor Transportasi Ibukota"
Sektor Transportasi Ibukota"
Waktu :
Senin, 21 Desember 2015.
Tempat :
Pisa Kafe Menteng
Pembicara :
- Hermanto Dwiatmoko (Direktur Jendral Perkeretaapian)
- Sutanto Suhodo (Deputi Gubernur DKI Jakarta, bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi)
- S. Ipoeng Purnomo. (Sekretaris Jendral Masyarakat Transportasi Indonesia). Moderatornya Bagas Hidayat.
MC :
Upi
ULASAN :
Sutanto Suhodo
Transportasi salah satu masalah utama. Kemacetan menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Jumlah penduduk yang meningkat di DKI. Ada aktivitas ekonomi. Aktivitas dibatasi ruang dan waktu; sehingga butuh transportasi. 90 % angkutan tergantung jalan. 600 KM2 luas wilayah DKI. Ratio jalan terhadap luas jalan masih dibawah 7%. Lebih 22 juta perjalanan/hari.
Sejak 2004 DKI Pola transportasi Makro. Yang menangani 3 hal : menambah infrastruktue jalan; membangun angkutan publik; Menyiapkan dana dan waktu. Traffic Management termasuk jalan dan kereta api. Busway ada 12 koridor menghadapi masalah, penumpangnya tidak banyak. Jalur busway belum steril. Sehingga waktu tempuh lama. Sepeda motor kompetitor angkutan publik, karena murah dan fleksibel.
Angkutan publik harus nyaman aman dan sekaligus murah (terjangkau). Perlu dipertimbangkan busway digratiskan di DKI. Sedang membangun MRT dan LRT. Fleksibilitas LRT lebih besar dari MRT. Feasibility study 7 koridor MRT. Bagaimana memanfaatkan lahan yang terbatas dan mahal di DKI. Pilihannya di bawah tanah atau di atas jalan. Busway, MRT dan LRT perlu kita dukung. Bahan bakar mahal, parkir mahal, pajak kendaraan mahal seharusnya mendorong masyarakat menggunakan public transport. Bus bisa swasta yang menyediakan. Sistem perkeretaapian harus mudah dicapai oleh calon penumpangnya. Dan orang mau berjalan kaki. Dan harus mengubah life style nya. Jakarta menuju smart city.
DR. S. Ipoeng Purnomo
"Kebijakan Transportasi Massal Ibukota"
Ada 25 juta perjalanan/hari. 3 juta kendaraan DKI. 600 ribu dari luar DKI. Jadi harusnya pilihannya adalah heavy rail. Peron KA harus diperpanjang kalau jumlah gerbong mau ditambah. Infrastruktur, Rolling Stock dan System. Jakarta idealnya 3 level jalan. Terlambat 30 tahun dalam membangun transportasi DKI. Di DKI ada 16 terminal bis, 6 stasiun KA besar, 1 pelabuhan laut (Tanjung Priok). Perlu integrasi antar moda transportasi. Rata-rata kecepatan berkendara 8 km/jam.
Hermanto Dwiatmoko
Alasan mengapa mengembangkan perkeretaapian. Keunggulan teknologi perkeretaapian ada tiga yaitu daya angkut orang dan barang yang lebih besar; pembiayaan yang lebih murah; penggunaan energi yang lebih murah, emisi Co2 lebih kecil, lahan yang lebih sedikit Perbandingan teknologi perkeretaapian.
..
...
Sutanto Suhodo
Transportasi salah satu masalah utama. Kemacetan menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Jumlah penduduk yang meningkat di DKI. Ada aktivitas ekonomi. Aktivitas dibatasi ruang dan waktu; sehingga butuh transportasi. 90 % angkutan tergantung jalan. 600 KM2 luas wilayah DKI. Ratio jalan terhadap luas jalan masih dibawah 7%. Lebih 22 juta perjalanan/hari.
Sejak 2004 DKI Pola transportasi Makro. Yang menangani 3 hal : menambah infrastruktue jalan; membangun angkutan publik; Menyiapkan dana dan waktu. Traffic Management termasuk jalan dan kereta api. Busway ada 12 koridor menghadapi masalah, penumpangnya tidak banyak. Jalur busway belum steril. Sehingga waktu tempuh lama. Sepeda motor kompetitor angkutan publik, karena murah dan fleksibel.
Angkutan publik harus nyaman aman dan sekaligus murah (terjangkau). Perlu dipertimbangkan busway digratiskan di DKI. Sedang membangun MRT dan LRT. Fleksibilitas LRT lebih besar dari MRT. Feasibility study 7 koridor MRT. Bagaimana memanfaatkan lahan yang terbatas dan mahal di DKI. Pilihannya di bawah tanah atau di atas jalan. Busway, MRT dan LRT perlu kita dukung. Bahan bakar mahal, parkir mahal, pajak kendaraan mahal seharusnya mendorong masyarakat menggunakan public transport. Bus bisa swasta yang menyediakan. Sistem perkeretaapian harus mudah dicapai oleh calon penumpangnya. Dan orang mau berjalan kaki. Dan harus mengubah life style nya. Jakarta menuju smart city.
DR. S. Ipoeng Purnomo
"Kebijakan Transportasi Massal Ibukota"
Ada 25 juta perjalanan/hari. 3 juta kendaraan DKI. 600 ribu dari luar DKI. Jadi harusnya pilihannya adalah heavy rail. Peron KA harus diperpanjang kalau jumlah gerbong mau ditambah. Infrastruktur, Rolling Stock dan System. Jakarta idealnya 3 level jalan. Terlambat 30 tahun dalam membangun transportasi DKI. Di DKI ada 16 terminal bis, 6 stasiun KA besar, 1 pelabuhan laut (Tanjung Priok). Perlu integrasi antar moda transportasi. Rata-rata kecepatan berkendara 8 km/jam.
Hermanto Dwiatmoko
Alasan mengapa mengembangkan perkeretaapian. Keunggulan teknologi perkeretaapian ada tiga yaitu daya angkut orang dan barang yang lebih besar; pembiayaan yang lebih murah; penggunaan energi yang lebih murah, emisi Co2 lebih kecil, lahan yang lebih sedikit Perbandingan teknologi perkeretaapian.
..
Sumber : NOMagz.com
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar